Bersamadengan 18 cerita Rakyat Jepang yang ada di buku ini. Bila hikayat Urashima kita lihat secara geographis, maka bukan hanya cerita Urashima saja yang menjadikan Laut sebagai latar. Di dalam buku ini cerita berjudul si Nelayan dan Putri Rembulan, juga ada hikayat Ubur-Ubur. Makhluk laut yang awalnya memiliki cangkang yang sangat kuat dan
CeritaRakyat dari Maluku Oleh Ie Hadi G. Bacaan untuk Anak Setingkat SD Kelas 4, 5, dan 6 sepuluh keluarga dari Nusa Ina atau Pulau Seram mencari tempat tinggal baru. dianggap sebagai marga yang paling disegani. Kesepuluh keluarga tersebut naik ke punggung Pakuela sambil melewati lautan yang ganas demi mencari tempat tinggal baru
Ceritarakyat indonesia singkat yang kami posting hari ini berasal dari Nusa Tenggara. Keduanya merupakan cerita rakyat pendek asli yang merupakan warisan tradisi Nusantara. Cerita Rakyat Indonesia Singkat : Batu Golog. Suatu waktu, ada keluarga miskin yang tinggal di dekat Sungai Sawing.
Ceritarakyat di atas merupakan cerita legenda yang berkembang di kalangan masyarakat Riau yang mengisahkan tentang asal-mula nama Palau Galang. Konon, nama pulau ini diambil kata "pakai galang", yaitu kata-kata yang diucapkan oleh para Datuk dan Batin ketika menyaksikan Awang Garang berhasil menurunkan kapal ke laut dengan memakai galang dalam cerita rakyat di atas.
Dahulukala hiduplah seorang laki-laki bernama Nusa. Ia tinggal bersama isteri dan adik iparnya. Untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, Nusa bekerja di sawah dan menangkap ikan. Suatu ketika terjadi musim kemarau panjang. Sungai dan mata air kering. Tanamanpun layu bahkan sebagian mati. Nusa seperti halnya warga lain mengalami kesulitan mendapatkan air.
KBRNRote : Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang terus berupaya untuk mendorong pemanfaatan kawasan secara berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat agar tersedia mata pencaharian alternatif bagi masyarakat pesisir di sekitar Kawasan Konservasi Perairan Nasional
CeritaRakyat Bali / dongeng sebelum tidur (Youtube Dongeng Kita) Buleleng dan Singaraja kini menjadi salah satu nama daerah di Bali. Dalam cerita rakyat Bali, kedua nama itu punya asal usul. Kisah asal muasal Buleleng dan Singaraja datang dari penguasa Bali, Sri Bagening. Selain itu pemeran utama I Gede Pasekan.
CeritaRakyat Kalteng Asal Usul Pulau Nusa. Dengan saling membantu, warga mendorong tubuh Nusa ke dalam sungai. Nusa mmandang langit kemudian bicara kepada istrinya, "Adinda, sebentar lagi akan terjadi badai besar. Lebih baik kau, adikmu, dan para penduduk segera meninggalkan tempat ini. Tinggalkanlah Abang di sini. Ini sudah menjadi takdir Abang.
LegendaWatu Maladong dari Nusa Tenggara Timur. Di tanah Sumba, hiduplah seorang petani yang mewarisi tombak sakti dari leluhurnya. Suatu hari, tombak itu ia lempar ke arah seekor babi hutan yang merusak kebunnya. Babi itu pun terluka di bagian perut dan lari ketakutan. Namun, tombak sakti yang menancap di tubuhnya ikut terbawa.
Tanahseluas 1.708 m² yang terletak di Dusun Banleten, Desa Umaklaran, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu ini diinformasikan merupakan hak tanah milik Emanuel Maniponi. Namun pada PRONA. "/> 1983 gmc c7000; 1964 buick skylark 300 v8; best place to sell damaged car; titus 23rl
Ceritarakyat dari Nusa Tenggara Timur - adalah kisah dua orang kakak beradik yang bernama Lona Kaka dan Lona Rara. Cerita rakyat ini memiliki tauladan tentang persaudaraan dan jangan merasa iri hati dengan apa yang dimiliki saudara yang lain. Cerita rakyat Indonesia ini cukup terkenal di daerah asalnya.
Dahulukala di Jawa Timur ada dua hewan kuat, Sura dan Baya. Sura adalah ikan hiu dan Baya adalah buaya. Mereka hidup di laut. Sebenarnya, mereka adalah teman. Tetapi ketika mereka lapar, mereka sangat rakus. Mereka tidak mau berbagi makanan. Mereka akan melakukan apa saja untuk itu dan tidak pernah berhenti bahkan hingga bertarung sampai salah satu dari mereka menyerah.
DownloadEbook 14 Cerita Rakyat Melayu Butang EmasMALAYSIA TERBAIK 2019 14 Cerita Rakyat Melayu Butang 14.CERITA RAKYAT Di antara prosa khazanah Kepulauan Riau ialah cerita rakyat dan cerita tulisan para penulis daerah ini,baik lama maupun baru. Berikut ini disajikan beberapa contohnya. Page 10/42
ceriterarakyat tematis Daerah Nusa Tenggara Timur, secara lebih terperinci jenis-jenis ceritera rakyat tematis yang ada dan dikenal oleh berbagai suku bangsa yang hidup di Nusa ··· Tenggara Timur. Demikian pula latar belakang dari ceritera rakyat tersebut. Sampai di mana ceritera rakyat tersebut masih berperan dalam kehidupan penduduk dan
Mendengarcerita Ikan Saluang itu, Naga Nusa pun naik pitam. "Berani sekali naga itu menantangku. Katakan padanya bahwa aku menerima tantangannya! Besok suruh dia datang ke tempat ini, aku akan menunggunya!" seru Naga Nusa. "Baik, Tuan Naga!" jawab Ikan Saluang lalu pergi. Keesokan harinya, Naga Nusa pun datang menunggu di tempat itu.
dl46k1v. Cerita rakyat Putri Mandalika dari Nusa Tenggara Barat NTB menjadi salah satu kisah yang populer di Indonesia Timur. Bila kamu belum tahu, mari simak dongengnya secara lengkap dalam artikel ini!Tak hanya memiliki banyak destinasi wisata cantik, NTB juga mempunyai produk budaya yang beragam. Salah satunya adalah cerita rakyat Putri Mandalika yang diwariskan secara turun-temurun oleh orang-orang di artikel ini, kamu tidak hanya akan menjumpai kisah legendaris dari suku Sasak itu secara lengkap, melainkan juga pembahasan mengenai unsur-unsur intrinsiknya. Tak lupa, ada pula fakta menarik yang barangkali bisa menambah Sudah tak sabar ingin mengetahui cerita rakyat Putri Mandalika dari NTB? Yuk, langsung saja simak informasinya dalam pembahasan berikut! Semoga dari legenda itu, ada pesan moral yang bermakna yang bisa kamu Rakyat Putri Mandalika dari NTB Sumber YouTube – Dongeng Kita Pada zaman dahulu kala, terdapat sebuah kerajaan yang berdiri di daerah Lombok. Kerajaan itu dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana dan adil bernama Raja Tonjang Beru. Ia memimpin kerajaannya bersama sang istri, Dewi Seranting. Dipimpin oleh raja yang mumpuni, rakyat kerajaan ini hidup aman, tentram, dan makmur. Oleh sebab itu, tak heran jika rakyatnya sangat mencintai raja mereka. Kebahagiaan semakin menyelimuti negeri ketika raja dan ratu dikaruniai seorang anak perempuan. Raja Tonjang Beru dan Dewi Seranting memberikan nama Putri Mandalika kepada anaknya yang baru lahir itu. Sang putri tumbuh menjadi pemudi yang cantik jelita dan berkepribadian luhur. Kabar tentang keberadaan putri cantik jelita dengan kepribadian yang luhur pun tersebar ke seluruh negeri. Banyak putra mahkota dari kerajaan-kerajaan lain di Nusa Tenggara yang datang menghadap ke Raja Tonjang Beru. Raja Tonjang Beru dengan senang hati menerima kedatangan tamu-tamu tersebut. “Pangeran, kamu datang dari negeri yang jauh. Kira-kira apa maksud kedatanganmu kemari?” tanya sang raja kepada salah satu pangeran. “Maafkan atas kelancangan saya, Yang Mulia. Hamba sudah mendengar tentang Putri Mandalika yang tak hanya cantik parasnya, tapi juga luhur kepribadiannya. Jika Yang Mulia berkenan, saya bermaksud untuk meminang sang putri sebagai permaisuri,” jawab sang pangeran. “Sebagai seorang ayah, saya tentunya merasa senang dan tersanjung apabila ada pangeran yang ingin menjadikan putri saya sebagai seorang permaisuri. Namun, untuk keputusan akhirnya, saya sepertinya perlu berbincang-bincang dahulu dengan sang putri,” terang Raja Tonjang Beru. “Terima kasih Yang Mulia karena telah mempertimbangkan lamaran saya. Saya akan menunggu keputusan Yang Mulia dengan sang putri,” ujar sang pangeran. “Baiklah kalau begitu. Silakan pangeran beristirahat dahulu di istana khusus tamu kerajaan,” ucap sang raja. Pangeran tersebut kemudian mengundurkan diri. Lamaran dari Para Pangeran untuk Sang Putri Raja Tonjang Beru bertemu dengan belasan pangeran yang hendak melamar putri semata wayangnya. Sang raja kemudian melakukan rapat terbatas dengan istri dan putri kesayangannya. “Mandalika, belasan pangeran dari penjuru negeri datang untuk melamarmu. Ayah tidak akan mengambil keputusan siapa pangeran yang akan menjadi suamimu karena keputusan itu akan ayah serahkan kepadamu,” ujar Raja Tonjang Beru. “Putriku Mandalika, ibu dan ayah akan menyetujui siapa pun pangeran yang kamu pilih sebagai suami. Kami hanya berharap kamu akan mendapatkan suami yang baik hati, bijaksana, dan cinta kepadamu,” jelas Dewi Seranting. Mendengar pendapat dari kedua orangtuanya, Putri Mandalika hanya mengangguk dan mencari waktu untuk menentukan pilihan. Ia tidak serta merta langsung memutuskan siapa pangeran yang akan ia terima pinangannya. Putri Mandalika lalu meminta seluruh pangeran yang melamarnya untuk berkumpul di balairung istana. Wanita ini ingin mengenali satu per satu pangeran yang telah menghadap ke ayahnya itu. Baca juga Legenda Si Penakluk Rajawali Asal Sulawesi Selatan dan Ulasan Menariknya, Pelajaran Berharga tentang Ketulusan Perdebatan antar Para Pangeran, Ketakutan Sang Putri Sumber YouTube – Dongeng Kita Setelah mencoba mengenali para pangeran itu, Putri Mandalika berpikir keras untuk menentukan pilihan. Namun, ketika sang putri tengah sibuk dengan pemikirannya, terjadi keributan yang disebabkan oleh para pangeran yang ingin menjadi suami Putri Mandalika. “Sang putri pasti akan memilihku. Ayahku adalah raja besar penguasa wilayah utara,” ujar salah satu pangeran. “Tidak. Akulah yang paling cocok menjadi suami sang putri. Ia tidak akan menolakku karena aku adalah putra mahkota dari kerajaan besar di wilayah barat,” jawab pangeran lainnya. “Harapan kalian tidak akan terwujud. Sang putri pasti akan memilihku karena aku adalah pewaris dari kerajaan di wilayah timur yang memiliki armada laut yang sangat kuat,” tukas pangeran yang lain. “Tidak mungkin. Jika sampai kamu atau kamu yang terpilih, aku pastikan bahwa pasukanku akan menyerang kerajaan kalian,” ancam salah satu pangeran. Pangeran yang lain langsung menimpali ancaman itu, “Kamu pikir aku takut dengan pasukanmu?! Tidak sama sekali. Pasukanku memiliki persenjataan yang lebih lengkap.” “Jika kalian berani mengirimkan pasukan ke kerajaanku, bisa aku pastikan bahwa para prajurit dan armada lautku akan menghancurkan seluruh kerajan kalian tanpa sisa,” ujar pangeran yang berasal dari wilayah timur. Mendengar para pangeran yang saling melontarkan ancaman, Putri Mandalika tidak kuat menahan emosinya. Sang putri langsung memerintahkan para pangeran untuk diam dan berhenti berdebat. Dalam benak sang putri, ia tidak mau kalau ada peperangan antar kerajaan hanya karena memperebutkan dirinya. “Pada hari ke-20 bulan ke-10 atau tiga hari dari sekarang, saya mohon para pangeran datang ke pantai pagi-pagi sekali. Saya akan memberikan jawaban atas lamaran yang telah para pangeran sampaikan kepada ayah saya,” pinta Putri Mandalika. Para pangeran menyanggupi permintaan sang putri. Mereka kembali ke tempat peristirahatan masing-masing. Sementara itu, Putri Mandalika pergi bersemedi ke pantai untuk meminta pertolongan pada Yang Maha Kuasa supaya bisa mengambil keputusan bijak. Keputusan Bijak yang Diambil oleh Putri Mandalika Putri Mandalika sudah bisa membayangkan akan terjadi peperangan besar yang akan memakan banyak korban jika ia mengambil keputusan dengan terburu-buru. Ia berharap Yang Maha Kuasa akan memberikan petunjuk untuk bisa menyikapi permasalahan yang sedang ia hadapi. Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Pagi hari sekali, belasan para pangeran yang melamar Putri Mandalika berkumpul di tempat yang sang putri pinta. Selain itu, rakyat kerajaan juga berkumpul pinggir pantai yang sama karena penasaran siapa pangeran yang akan dipilih oleh putri kerajaan mereka. Tak lama, tibalah Putri Mandalika bersama Raja Tonjang Beru dan Dewi Seranting. Mereka berjalan kaki dari istana menuju pinggir pantai yang telah menjadi tempat berkumpul para pangeran dan rakyat kerajaan. Putri Mandalika lalu pergi berjalan menuju karang tempat ia bersemedi beberapa hari yang lalu. Sang putri kemudian menghadap ke arah para pangeran dan berkata, “Wahai para pangeran, tolong dengarkan perkataan saya ini dengan baik karena saya tidak akan mengulanginya.” “Jika aku menerima lamaran dari salah satu pangeran di antara kalian, maka akan ada peperangan yang akan menelan korban jiwa. Padahal aku hanya ingin rakyat kita di negeri ini hidup makmur, aman, dan tentram,” jelas sang putri. Putri Mandalika lalu melanjutkan, “Sungguh saya tidak akan sanggup melihat pertumpahan darah antar kerajaan yang ada di wilayah ini. Para pangeran mungkin masih bisa hidup dengan nyaman, tapi rakyat kalian akan hidup dalam penderitaan akibar dari perang.” “Maka dari itu, saya memilih untuk tidak menerima lamaran dari kalian. Saya ingin kalian semua memiliki saya, tapi tidak sebagai seorang istri. Saya ingin menjadi seseorag yang semua orang bisa miliki. Sebab itulah, saya akan menjadi nyale cacing laut yang bisa berguna untuk semua orang,” ucap sang putri. Asal-Usul Nyale yang Merupakan Jelmaan Sang Putri Tak lama setelah melontarkan pernyataannya, tiba-tiba datanglah ombak besar yang menggulung tubuh Putri Mandalika. Tanpa perlu diperintah, semua pangeran beserta rakyat yang berkumpul di pinggir pantai berenang ke arah dimana tubuh sang putri ditelan ombak. Namun, usaha para pangeran dan orang-orang yang terjun ke dalam air laut berujung sia-sia. Tubuh Putri Mandalika telah hilang dan menyatu dengan laut. Karena kelelahan, mereka pun memutuskan untuk kembali ke bibir pantai untuk beristirahat. Tiba-tiba saja, muncullah ribuan nyale berwarna-warni dari arah laut. Orang-orang yang berada di pinggir pantai itu pun lantas terkejut. Namun, mereka kemudian memahami maksud pesan dari sang putri. Rakyat lalu berbondong-bondong mengambil nyale yang mereka percaya sebagai titisan Putri Mandalika. Nyale-nyale itu warnanya beragam, dari coklat tua hingga hijau. Mereka kemudian memanfaatkan nyale sebagai bahan makanan ataupun dilepas ke area persawahan untuk menyuburkan tanah. Begitulah akhir dari cerita rakyat Putri Mandalika asal NTB. Harapan sang putri untuk bisa menjadi seseorang yang bermanfaat untuk semua orang telah terkabul. Sampai sekarang, cacing-cacing laut itu muncul setahun sekali di area pinggiran Pantai Seger, Kuta, Lombok Selatan. Baca juga Cerita Rakyat Batu Ajuang Batu Peti dan Ulasan Menariknya, Kebohongan yang Membuat Kapal Berubah Menjadi Batu Unsur Intrinsik Dongeng Putri Mandalika Sumber YouTube – Dongeng Kita Nah, kamu telah mengetahui kisah lengkap Putri Mandalika dari informasi di atas. Selanjutnya, uraian berikut akan membahas tentang unsur-unsur intrinsik yang terkandung dalam legenda dari suku Sasak tersebut. Yuk, simak! 1. Tema Gagasan utama atau tema dari cerita rakyat Putri Mandalika dari NTB adalah tentang pengorbanan. Sang putri mengorbankan dirinya sendiri karena tidak mau menjadi alasan timbulnya peperangan antar kerajaan di wilayah Lombok. 2. Tokoh dan Perwatakan Ada beberapa tokoh yang memiliki peran penting dalam legenda dari Pulau Lombok di atas. Pertama, Putri Mandalika yang digambarkan mempunyai paras yang cantik dan kepribadian yang luhur. Selanjutnya, ada Raja Tonjang Beru yang memiliki watak bijaksana, adil, dan sayang terhadap keluarganya. Ia tidak memaksakan kehendaknya dan percaya kepada pilihan yang diambil sang putri. Dewi Seranting dijelaskan sebagai sosok ibu yang arif dan sayang terhadap keluarganya. Ia adalah ratu yang baik hati dan dicintai oleh rakyat kerajaan. Sementara itu, tokoh para pangeran yang digambarkan dalam cerita rakyat Putri Mandalika dari NTB ini memiliki beragam watak. Ada yang angkuh, arogan, dan bertindak semaunya sendiri. Ada juga yang mudah tersulut emosi dan bertindak ceroboh. 3. Latar Latar atau tempat kejadian di mana legenda di atas terjadi ada di istana, balairung, pinggir pantai, dan karang tempat sang putri bersemedi. 4. Alur Alur kisah putri kerajaan di Pulau Lombok di atas termasuk alur maju atau progresif. Legenda diawali dengan pengenalan karakter keluarga kerajaan dan kondisi kehidupan di wilayah itu. Selanjutnya, jalan cerita berkembang dengan kehadiran para pangeran dari berbagai kerajaan yang hendak melamar Putri Mandalika. Hal itu menjadi sumber dilema sang putri. Puncak konflik terjadi ketika Putri Mandalika melontarkan penolakannya kepada semua lamaran yang ia terima. Wanita ini tidak mau menjadi alasan kenapa kerajaan dan rakyatnya hidup dalam penderitaan karena para pangeran saling menyerang satu sama lain. Pada akhirnya, sang putri memilih berubah menjadi nyale yang bisa bermanfaat untuk semua orang. Dengan begitu, peperangan yang bisa menumpahkan darah bisa terhindarkan. 5. Pesan Moral Pesan moral atau amanat yang bisa kamu ambil dari cerita rakyat Putri Mandalika asal NTB adalah pengorbanan tanpa pamrih yang ditunjukkan oleh sang putri. Ia rela mengorbankan nyawanya sendiri demi keselamatan orangtua dan rakyat yang ia cintai. Selain itu, kebijaksanaan yang ditunjukkan oleh Raja Tonjang Beru juga perlu ditiru. Ia tidak memaksakan kehendaknya dan menyerah seluruh keputusan pernikahan kepada sang putri. Hal yang sama juga dilakukan oleh Dewi Seranting selaku ibu sang putri. Tak hanya unsur instrinsik, kamu juga bisa menyimpulkan unsur ektrinsik dari legenda dari Pulau Lombok di atas. Sebut saja nilai-nilai yang berlaku di masyarakat pada saat itu, misalnya saja nilai sosial, moral, dan budaya. Baca juga Legenda Si Tanduk Panjang dari Tanah Batak dan Ulasan Lengkapnya yang Menarik untuk Disimak Fakta Menarik Sumber Wikimedia Commons – Festival Bau Nyale Kamu sudah mengetahui tentang cerita rakyat Putri Mandalika dari NTB beserta unsur-unsur intrinsiknya. Namun, belum lengkap rasanya kalau kamu melewatkan ulasan tentang fakta-fakta menarik yang berkaitan dengan legenda itu. Langsung cek saja, yuk! 1. Festival Bau Nyale Festival Bau Nyale adalah acara setahun sekali yang diselenggarakan pada sekitar bulan Februari dan Maret. Kata bau dari bahasa Sasak artinya adalah menangkap, sedang nyale berarti cacing laut. Upacara Bau Nyale dilaksanakan di Pantai Seger, Kuta, Lombok Selatan. Secara tradisi, puncak perayaan upacara ini digelar pada tanggal 20 bulan 10 kalender Sasak. Biasanya, perkiraan kedatangan nyale di pantai akan dilakukan oleh para penyamo. Penyamo merupakan orang yang ditunjuk oleh perwakilan dari empat penjuru di wilayah Lombok. Mereka akan membahas kedatangan nyale dengan menggunakan pendekatan perpaduan ilmu perbintangan, maritim, dan angin. Masyarakat di wilayah Pantai Seger sendiri memiliki tradisi unik ketika sedang mengikuti bau nyale. Mereka percaya bahwa mengeluarkan umpatan kasar akan semakin mengundang kedatangan nyale. Festival Bau Nyale tidak hanya dihadiri oleh penduduk setempat, tapi juga menarik perhatian wisatawan dalam ataupun luar negeri. Tak jarang, turis dari luar kota Lombok, seperti Mataram, datang ke festival ini untuk bisa membawa nyale ke rumah. 2. Manfaat Nyale Nyale ternyata mempunyai kandungan gizi yang bermanfaat untuk kesehatan. Cacing laut ini memiliki kandungan protein yang lebih tinggi daripada telur ayam dan susu sapi. Bahkan, hewan yang muncul setahun sekali ini kalsiumnya lebih tinggi daripada susu sapi. Selain itu, nyale bermanfaat sebagai anti diabet alami. Dalam tradisi pengobatan dari Tiongkok sendiri, cacing laut biasa digunakan sebagai obat untuk penyakit tuberkulosis, pemulihan kesehatan yang disebabkan oleh patogen, dan bermanfaat dalam pengaturan fungsi lambung dan limpa. 3. Kawasan Wisata Mandalika Mandalika menjadi sebutan untuk kawasan wisata yang terletak di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kawasan wisata ini memiliki luas sekitar hektar dan diresmikan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus KEK sejak tahun 2017. Mandalika dijadikan sebagai representatif tempat liburan di Lombok yang terdiri dari tujuh spot wisata alam. Sebut saja Pantai Kuta, Pantai Seger, Pantai Sereting, Bukit Merese, Pantai Tanjung Aan, Batu Payung, dan Pantai Gerupuk. Selain itu, ada juga destinasi rekreasi buatan manusia dan beragam fasilitas penginapan untuk para wisatawan dari luar kota. Baca juga Kisah Asal Mula Nagari Minangkabau dan Ulasannya, Bukti Kalau Kekerasaan Bukanlah Segalanya Cerita Rakyat Putri Mandalika dari NTB yang Menghibur Demikian ringkasan legenda Putri Mandalika yang bisa kami rangkum. Bagaimana? Apakah kamu tertarik untuk membagikan kisah tersebut kepada orang-orang tersayang? Jika tertarik dengan dongeng-dongeng keren lainnya, kamu bisa sering-sering mengunjungi PosKata. Beberapa di antaranya adalah cerita rakyat Mentiko Betuah, kisah Telaga Alam Banyu Batuah, dan legenda Putri Pukes. Selamat membaca! PenulisAulia DianPenulis yang suka membahas makeup dan entertainment. Lulusan Sastra Inggris dari Universitas Brawijaya ini sedang berusaha mewujudkan mimpi untuk bisa menguasai lebih dari tiga bahasa. EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Identitas BukuJudul Buku Laut BerceritaPenulis Leila Salikha Chudori Tebal Buku 379 Penerbit Kepustakaan Populer GramediaCetakan 33Tahun Terbit 2022Ringkasan Buku Menceritakan kisah kehidupan Biru Laut dari sudut pandang orang pertama yang mengkisahkan kembali seluruh perjalanan hidupnya saat jarak kematian dengan dirinya hanya dalam satuan detik. Kisah awal adalah tentang tokoh-tokoh yang ada dalam sekeliling Laut yaitu Kinan, Alex,Daniel, Sunu dan Bram dengan latar tempat di Seyegan dalam keluarga keluarga yang mengagumi sastra. Menjadikan Laut dan Adiknya memiliki referensi bacaan sastra sejak kecil. Hal ini tidak luput dari pekerjaan Ayah Laut yang merupakan seorang wartawan, sedangkan Ibu Laut adalah seorang Ibu Rumah Tangga yang memiliki keterampilan dalam mengolah bumbu dapur. Laut juga memiliki seorang adik bernama Asmara Jati yang juga tertarik terhadap sastra, akan tetapi asmara hanya menjadikan sastra sebagai bahan bacaan. Karena Asamara lebih memiliki ketertarikan terhadap hal-hal yang bersifat sains dan pasti. Berbeda dengan Laut yang justru sangat tertarik untuk mengerti lebih dalam tentang sebuah karya sastra. Inilah salah satu hal yang melatarbelakangi jiwa aktvisme yang terdapat dalam diri Laut menjadi salah satu Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Gadjah Mada, sedangkan Kinan adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP. Masa lalu Kinan,Laut dan Bram bersinggungan karena memiliki latar kehidupan dalam lingkungan yang sudah dihadapkan pada realitas sosial ketidakadilan yang terjadi pada saat itu. Kesukaan mereka terhadapn sastra dan kesadaran akan terdapatnya ketidakadilan sosial yang berakar dari sistem politik akhirnya menyatukan ikatan diantara mereka bertiga. Mereka membentuk kelompok perlawanan Wirasena dan Winatra untuk melawan orde baru, karena tata kelola kenegaraannya banyak bersebrangan dengan berbagai pandangan hidup mereka yang ideal. Salah satu contoh sederhanya adalah tentang pemalsuan sejarah dan pelarangan sastra yang dianggap membahayakan laut diangkat sebagai sekjen Wirasena dan Bram sebagai romansa adalah ketika Biru bertemu Anjani seorang Mahasiswi seni rupa ISI Institut Seni Indonesia yang menjadi salah satu bagian dari aktivis Taraka yang menjadi bagian dari simbol gerakan perjuangan pada saat itu. Ratih Anjani yang juga memiliki pengetahuan akan cerita Mahabarata dan Ramayana, serta mampu membuat sebuah cerita akan Rama dan Sinta menjadi lebih menarik . Pertemuan pertama antara Laut dan Anjani justru langsung membuat Laut jatuh cinta pada anggota Winatra terhadap Naratama adalah bumbu yang mempu membuat pembaca menempuh ruang imajinasi dan menerka kebenaran dari tuduhan tersebut. Perjuangan aktivis mahasiswa yang tetap berani meskipun disiksa dan nyawa yang terancam merupakan simbol perjuangan melawan ketidakadilan yang dialami oleh rakyat saat itu. Dalam berbagai kejadian diilustrasikan bahwa rakyat yang rela berkorban untuk membantu dan melindungi mahasiswa dari ancaman aparat yang menjadi mata dan telinga akhirnya beberapa mahasiswa dihilangkan dan tidak jelas keberadaannya. Mereka yang dihilangkan tetap hidup selamanya dalam diri keluarga,saudara,kekasih dan sahabat. Mereka yang dihilangkan dengan ketidaksatian menghadirkan penyangkalan dalam diri orang-orang tersayang. Seperti dalam keluarga Biru Laut yang selalu mengadakan ritual makan bersama setiap minggu dengan tetap menyertakan satu piring kosong untuk Laut sebagai harapan kembalinya sosok Sulung dalam keluarga. Cerita yang dihadirkan menjadi pengingat perjuangan tentang kebenaran dan melawan ketidakadilan yang terus tumbuh dan bertambah dalam diri manusia manusia lain, baik yang memiliki hubungan dengan mereka yang dihilangkan ataupun masyarakat umum lainnya. Perjuangan mereka diteruskan dengan perjuangan baru oleh orang-orang yang terus mencari kebenaran tentang nasib abang,anak,kekasih,sahabat dan anggota keluarga menjadi sangat berisi karena mengenalkan berbagai karya sastra lain baik dari dalam negeri maupun luar negeri, seperti karya sastra Amerika Latin dan juga selain itu dalam novel ini terdapat pengetahuan akan berbagai aksi dalam sejarah perjuangan aksi mahasiswa dan rakyat indonesia, mulai dari aksi Blangguan, Bungurasih dan sampai saat ini yang masih di jumpai adalah Aksi Kamisan. Seperti dalam karya Leila S. Chudori yaitu Novel Pulang, tokoh utama adalah tokoh yang memiliki ketertarikan dan keahlian pada hal masakan dan kisah perwayangan mahabarata dan ramayana selalu menjadi bagian menarik dalam membangun karakter tokoh-tokoh yang Buku"Kita harus belajar kecewa bahwa org yg kita percaya ternyata memegang pisau dan menusuk punggung kita". 30"Setiap langkahmu, langkah kita, apakah terlihat atau tidak, apakah terasa atau tidak, adalah sebuah kontribusi, Laut". 183"....jangan takut kepada gelap. Gelap adalah bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Pada setiap gelap ada terang meski hanya secercah, meski hanya di ujung lorong". 225."Ketidaktahuan dan ketidakpastian kadang-kadang jauh lebih membunuh daripada pembunuhan". 256."Jika jawaban yang kalian cari tak kunjung datang, jangan menganggap bahwa hidup adalah serangkaian kekalahan". 366 1 2 Lihat Hobby Selengkapnya
Asal usul Pulau Nusa merupakan cerita rakyat Kalteng yang akan kakak ceritakan pada malam hari ini. Konon munculnya Pulau Nusa disebabkan satu hewan yang sangat besar dan kuat yaitu Naga. Bagaimana kisah nya? Yuk kita baca bersama-sama. Cerita Rakyat Kalteng Asal Muasal Pulau Nusa Di Kalimantan Tengah Di dekat Sungai Kahayan, hidup seorang laki-laki bernama Nusa. Ia tinggal bersama istri dan adik iparnya. Untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, mereka bercocok tanam. Suatu saat, kemarau melanda desa mereka. Kekeringan terjadi dimana-mana. Sungai Kahayan pun lama-kelamaan surut. Tanaman mati, karena kekurangan air. Kemudian, Nusa dan keluarganya pergi meninggalkan desa itu untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Dengan menggunakan perahu mereka mengarungi Sungai Ruhan. Tiba-tiba, di tengah perjalanan, ada sebuah pohon besar yang tumbang, sehingga jatuh melintang di tengah sungai. Perahu Nusa terhambat dan perjalanan tidak dapat dilanjutkan. “Mari kita potong pohon ini, Dik!” ujar Nusa kepada adik iparnya. Mereka berdua mencoba membelah batang pohon besar tersebut. Namun, setelah sekian lama mereka mencoba, belum juga berhasil. Sementara itu, hari semakin sore, mereka belum juga makan. “Aku akan mencari sesuatu ke dalam hutan untuk kita makan. Kau lanjutkanlah pekerjaan ini;” kata Nusa kepada adik iparnya. Lalu, ia masuk ke dalam hutan. Selang beberapa saat, Nusa kembali ke perahu mereka dengan membawa sebutir telur raksasa. “Lihatlah apa yang kubawa! Telur ini cukup untuk mengisi perut kita yang lapar!” kata Nusa, “Cepat rebuslah telur ini!”” Istri dan adik ipar Nusa memandang telur tersebut dengan wajah khawatir. “Bang, lebih balk jangan memakan telur itu. Tidakkah Abang tahu itu telur apa?” kata sang istri. “Aku tidak peduli ini telur apa. Jika kalian tidak mau memakannya, biar aku saja yang menghabiskannya!” Lalu, Nusa merebus telur itu dan memakannya hingga habis. Pagi harinya ketika terbangun dari tidur, Nusa merasakan tubuhnya gatal luar biasa. Muncul bercak-bercak merah. Ia panik dan meminta istrinya membantu menggaruk tubuhnya. Namun, rasa gatal justru semakin menjadi. Bukan hanya itu, bercak-bercak merah itu lalu berubah menjadi sisik-sisik sebesar uang logam di seluruh tubuhnya. Kemudian, adik iparnya pergi mencari pertolongan. °Maafkan Abang, Dik. Rupanya, telur yang Abang makan semalam itu adalah telur naga. Beginiiah jadinya, lama-kelamaan tubuh Abang akan menyerupai naga;” Kato Nusa dengan sedih. Adik ipar Nusa datang bersama serombongan warga. Mereka sangat terkejut melihat keadaan Nusa. Tubuhnya sudah ditumbuhi sisik dari dada sampai ujung kaki. Ukuran t ubuhnya pun semakin lama semakin besar. Panas terik menyengat tubuh Nusa yang dibaringkan di pinggir sungai. “Terik sekali matahari membakar tubuhku. Aku mohon gulingkanlah aku ke sungai,” kata Nusa. Cerita Rakyat Kalteng Asal Usul Pulau Nusa Dengan saling membantu, warga mendorong tubuh Nusa ke dalam sungai. Nusa mmandang langit kemudian bicara kepada istrinya, “Adinda, sebentar lagi akan terjadi badai besar. Lebih baik kau, adikmu, dan para penduduk segera meninggalkan tempat ini. Tinggalkanlah Abang di sini. Ini sudah menjadi takdir Abang. Kita harus berpisah. Maafkanlah Abang;” kata Nusa dengan sedih. Istri Nusa menangis tersedu-sedu, tetapi ia tidak dapat berbuat apa-apa. Ia pun pergi menyelamatkan diri bersama adiknya dan para penduduk. Benar saja. Menjelang malam, hujan besar melanda daerah itu. Petir bergemuruh dan Sungai Ruhun pun meluap. Tubuh Nusa hanyut terbawa banjir ke Sungai Kahayan. Sampai di muara Sungai Kahayan, Nusa berdiam diri. Ada banyak ikan kecil di sana yang bisa disantapnya. Namun, kehadirannya membuat cemas ikan-ikan di sekitarnya. Hidup mereka terancam. Lalu, mereka berunding mencari cara untuk membuat naga besar itu tidak lama tinggal di sana. “Bagaimana cara kita mengusirnya dari sini, teman-teman?” kata ikan jelawat. “Aku ada ide. Kalian tenanglah, tunggu aku beri aba-aba kepada kalian untuk membantuku.” kata ikan saluang. Sore harinya, Naga Nusa melihat seekor ikan saluang duduk termenung tidak jauh darinya. “Hai ikan mungil, kenapa kau terlihat sedih begitu?” tanya Naga Nusa. Ikan saluang menatap Naga Nusa dengan takut, “Tuan Naga, kemarin aku bertemu dengan seekor naga yang besarnya sama denganmu. Ia tahu kau tinggal di sini. Ia memintaku untuk menyampaikan kepadamu bahwa ia menantangmu berkelahi.” “Apa? Ia berani menantangku? Baiklah! Katakan kepadanya besok aku tunggu di sini.” seru Naga Nusa geram. Keesokan harinya, Naga Nusa sudah menunggu lawannya. Ia mondar- mandir sampai kelelahan, tetapi tak satu pun ikan datang. Bahkan, ikan saluang pun tidak muncul. Nusa pun kelelahan dan tertidur. Melihat Naga Nusa tertidur, ikan saluang yang semenjak tadi bersembunyi berjalan mendekati ekor naga tersebut. Tiba-tiba ia berteriak, “Tuan Naga! Musuhmu datang!” Naga Nusa terkejut dan memutar kepalanya ke arah ekornya, gerakannya mengeluarkan bunyi mendesau yang sangat keras. Nusa mengira bunyi itu adalah bunyi musuhnya, dengan cepat ia menggigit ekornya, karena dikiranya itu adalah musah yang datang Nusa melolong kesakitan. Ikan saluang segera memanggil teman temannya dan bersama-sama menggerogoti luka di ekor Naga Nusa. Nusa semakin kesakitan dan bergerak-gerak sekuat tenaga menghindari gigitan ribuan ikan kecil di ekornya. Lama-kelamaan ia kehabisan tenaga kemudian mati. Semakin hari kerangka naga yang mati tersebut tertimbun dan ditumbuhi pepohonan. Lama-kelamaan kerangka yang ditumbuhi pohon itu semakin luas sehingga membentuk sebuah pulau. Pulau inilah yang dinamakan Pulau Nusa. Letak pulau ini di Sungai Kahayan Pesan moral dari cerita rakyat kalteng Asal Usul Pulau Nusa adalah sebaiknya kita selalu berhati-hati dengan sesuatu yang tidak kita ketahui asal usulnya. Baca Cerita rakyat Kalimantan Tengah lainnya pada artikal kakak berikut ini Cerita Rakyat dari Kalimantan Tengah Buaya dan Naga
Cerita rakyat daerah Riau yang Kakak posting pada malam minggu ini bercerita tentang buruknya akibat sifat serakah. Cerita rakyat Riau ini sekalugus menceritakan asal muasal dari terbentuknya Pulau Senua. Wawasan adik-adik akan bertambah dengan membaca cerita rakyat kepulauan Riau yang kakak terbitkan malam hari ini. Selamat membaca. Cerita Rakyat Daerah Riau Asal Mula Pulau Senua Di kepulauan Natuna, ada sepasang suami istri, yaitu Baitusen dan Mai Lamah. Suatu hari, mereka merantau ke Pulau Bunguran agar bisa hidup lebih balk. Di Pulau Bunguran, mereka hidup bahagia. Para tetangga pun menyukai mereka. Mak Semah, seorang bidan kampung pun selalu bersedia menolong mereka jika salah satu di antara mereka ada yang sakit. Suatu hari, Baitusen menemukan sarang teripang, binatang laut yang mahal harganya jika dikeringkan dan dijual. Baitusen dan istrinya pun menjadi saudagar teripang yang kaya raya. Kehidupan yang mewah mengubah sifat Mai Lamah. la menjadi sombong dan pelit. Perempuan itu pun tidak mau lagi bergaul dengan para tetangganya yang miskin. Suatu hari, Mak Semah datang untuk meminjam beras. Mai Lamah membentaknya dan mengungkit tentang utang-utang perempuan itu. Mak Semah sangat sedih mendengar ucapan Mai Lamah. Sejak itu, para tetangga menjauhi Mai Lamah. Suatu waktu, tibalah saatnya Mai Lamah melahirkan. Mereka sudah memesan bidan dari pulau seberang, tetapi ia tak kunjung datang. Akhirnya, Baitusen mencoba meminta bantuan kepada Mak Semah dan tetangga lainnya. Namun, tak seorang pun mau menolong karena mereka pernah disakiti oleh Mai Lamah. Baitusen membawa istrinya ke pulau seberang untuk menemui bidan. Mereka menggunakan perahu. Mai Lamah meminta suaminya untuk membawa semua peti perhiasan dalam perahu mereka. Baitusen menuruti kemauan istrinya. Mereka membawa peti perhiasan, lalu menjalankan perahu itu. Ternyata, semakin ke tengah, gelombang laut semakin besar. Air masuk ke dalam perahu. Semakin lama muatan perahu semakin berat. Perahu tenggelam bersama seluruh perhiasan yang mereka bawa. Baitusen dan istrinya berusaha menyelamatkan diri. Mai Lamah berpegangan pada ikat pinggang suaminya. Mereka berusaha berenang ke tepian di tengah gelombang laut yang ganas. Tubuh Mai Lamah timbul dan tenggelam. Badannya berat, karena sedang mengandung dan ditambah banyaknya perhiasan yang ia pakai. Akhirnya, mereka sampai ke Pulau Bunguran Timur. Saat Mai Lamah yang sombong dan kikir menginjakkan kaki di pulau itu, tiba-tiba guntur menggelegar. Tampaknya, tanah Bunguran tidak mau menerima kedatangan perempuan itu. Tiba-tiba, tubuh Mai Lamah yang dalam keadaan mengandung berubah menjadi sebongkah batu besar. Lama kelamaan, batu tersebut berubah menjadi sebuah pulau. Masyarakat sekitar menamai pulau tersebut dengan Pulau Senua. Menurut bahasa masyarakat setempat “senua” adalah berbadan dua atau mengandung. Emas dan perak yang melilit tubuh Mai Lamah berubah menjadi burung walet. Pulau ini terletak di ujung Tanjung Senubing, Bunguran Timur. Sampai kini, Pulau Bunguran terkenal dengan sarang burung waletnya. Pesan moral dari Cerita Rakyat Daerah Riau Asal Mula Pulau Senua adalah Sifat kikir dan tamak akan mebawa celaka pada diri kita sendiri. Karena itu, kita harus saling tolong-menolong antar sesama. Baca cerita rakyat dari Riau lainnya pada artikel kami berikut ini Kumpulan Cerita Rakyat Daerah Riau dan Cerita Rakyat Riau Legenda Dayang Kumunah Daftar pustaka Navigasi pos
cerita rakyat dari nusa laut